Sebuah rokok yang melegenda. Aroma, rasa, ia nomor satu. Tidak heran jika harganya juga mahal, tapi untunglah, banyak yang menjualnya secara eceran. Saya kadang mengisap rokok ini juga, tidak dengan membeli sebungkus, tapi eceran alias ngeteng. Kalo dilihat dari iklannya, sepertinya produsennya benar - benar tahu dimana keunggulan rokok ini. Proses dan bahan - bahan yang berkualitas seperti menjelaskan semuanya. Iklan yang bagus sekali.
Sebenarnya, dengan sedikit kreativitas, dji sam soe bisa menjadi seperti apple computer. Eksklusivitasnya bisa dijual menjadi variasi lux yang lebih mengangkat citra.
Showing posts with label Review Rokok. Show all posts
Showing posts with label Review Rokok. Show all posts
Sunday, July 15, 2007
Djarum Super
Label:
Review Rokok
Rokok ini ada di jajaran rokok berkelas dengan penjualan yang tinggi. Dari segi rasa, ia manis. Salah satu rokok dengan rasa yang paling manis. Tidak ada aroma yang khas kecuali aroma tembakau dan cengkeh. Saya adalah perokok, dan rokok ini yang paling sering menemani hari - hari saya. Kalo melihat dari iklan, sebenarnya iklannya tidak bagus - bagus amat, masih kalah bagus dengan amild, hanya saja, Djarum super sudah menempatkan diri sebagai sponsor bola. Hal - hal yang berkaitan dengan bola seperti sudah identik dengan rokok satu ini. Djarum Super Soccer, mungkin itu sangat sering keluar di televisi, jadi seperti sudah tertanam kalau Djarum adalah teman nonton bola. Tidak banyak rokok yang mampu mengkoneksikan produk dengan event - event yang disukai banyak orang. Dan Djarum mampu melakukannya. Dengan konsistensi seperti ini, Djarum mampu membuat pelanggannya menjadi konsumen produknya yang setia.
Sampoerna Amild
Label:
Review Rokok
Amild, seperti produk - produk sampoerna yang lain, mempunyai citarasa yang khas. Aromanya mirip dji sam soe, hanya saja ringan dan muda. A mild bisa dikatakan sebagai merk yang sempurna. Dari rasa, ide, dan konsep iklan, dia kelas satu. Yang paling mengesankan adalah iklannya. Sebuah konsep iklan yang sarat makna, kreatif, sekaligus menghibur. Belum ada satupun rokok lain yang mempunyai konsep serupa. Iklan amild adalah satu - satunya iklan rokok yang edisi berikutnya selalu ditunggu.
PallMall 'baru'
Label:
Review Rokok
Mengapa saya tulis PallMall baru? Karena dalam banyak hal ia inferior dibanding produk yang pernah beredar sebelumnya. Jika yang dulu halus, yang ini menyiksa tenggorokan. Jika yang dulu harganya relatif mahal, sekarang harganya murah. Kemasanpun juga tidak terlalu eksklusive. Dengan kualitas yang setara, pesaingnya mungkin hanya country.
Marlboro Kretek
Label:
Review Rokok
marlboro mulai merambah ke rokok kretek. Dari segi rasa, rokok ini tidak jauh beda dengan rokok merk kampung dengan harga 4000-an, tidak ada yang istimewa. Dengan menyandang nama marlboro, harusnya kualitasnya bisa lebih bagus. Saya heran, perusahaan sekelas marlboro membuat rokok dengan kualitas seperti ini? Harganyapun cuma Rp 6300,-. Ini seperti menegaskan bahwa kualitas marlboro sebenarnya masih dibawah rokok - rokok kretek lain. Sebelumnya, marlboro ada di tempat tersendiri dimana tidak bisa diperbandingkan dengan rokok kretek, tapi dengan adanya rokok kretek dengan nama marlboro, memperbandingkan jadi mudah, dan pastinya, dari segi rasa, ia masih di bawah rokok kretek lokal lain.
Kelemahan rokok ini ada pada cengkehnya. Saat dihisap rasanya seperti ujung tebu, seperti belum terlalu kering cengkehnya. Jika dihisap agak dalam, rasanya pedih di tenggorokan. Saat dikeluarkan lewat hidung juga masih terasa panas. Wah,...what can i say..
Kelemahan rokok ini ada pada cengkehnya. Saat dihisap rasanya seperti ujung tebu, seperti belum terlalu kering cengkehnya. Jika dihisap agak dalam, rasanya pedih di tenggorokan. Saat dikeluarkan lewat hidung juga masih terasa panas. Wah,...what can i say..
Gudang Garam International
Label:
Review Rokok
Rokok kretek satu ini mempunyai rasa yang halus dan aroma khas, mirip mangga 'sengir'. Jika dibandingkan dengan yang lain, rasa dan aroma Gudang Garam International merupakan salah satu yang terbaik. Meski demikian, rokok ini bentuknya pendek/benteg, kurang panjang. Berbeda dengan rokok - rokok lain. Selain itu, kesannya adalah tua dan bodoh. Mengapa begitu? Coba kita lihat promosinya di beragam media. Dari dulu sampai sekarang itu - itu saja, sama sekali tidak ada citra baru yang dibangun atau dikedepankan. Sebuah kesan 'hebat' dari sudut pandang masyarakat tempo doeloe. Memelihara harimau, rajawali, hidup di perkebunan. Rasanya definisi 'hebat' itu sekarang hanya bisa ditemui di film - film india lama, film indonesia lama, dan iklan gudang garam. Di mana lagi selain itu?
Contoh jelek lain adalah dalam promo berkaitan dengan sport/bola. Coba bandingkan clip iklan nike tentang bola dengan clip iklan gudang garam tentang bola. Seperti bumi langit. Kalo iklan nike menggunakan pesepakbola beneran, menampilkan skil2 bola yang membuat kita berdecak kagum, kalo clip gudang garam adalah seorang model yang gagap bermain bola, kostumnya saja pakaian yang sama sekali tidak menggambarkan tentang sepakbola. Dan lebih parahnya, si model gagap main bola tadi dipajang di sepanjang jalan. Mungkin itu sedikit mengembalikan awareness masyarakat tentang Gudang garam dan menumbuhkan kembali keinginan membeli, tapi saya yakin pengaruhnya tidak lama, justru kesan 'bodoh' nya yang bakal berlangsung lebih lama.
Coba kita bayangkan misalkan saja Gudang Garam punya iklan tv yang menampilkan 'keahlian' bermain bola. Pasti kesannya adalah 'pintar' atau 'ahli', selain itu juga menghibur dan membuat audience berdecak kagum. Rasanya jauh lebih menarik mengkoneksikan keahlian membuat rokok dengan keahlian pesepakbola hebat dalam bermain bola dibandingkan setiap hari hanya disuguhi iklan membosankan tentang tuan tanah kadaluwarsa atau model ganteng yang berjumpalitan bersusah payah mencoba bermain bola. Orang yang paham bola juga pasti tahu, tidak ada kehebatan sama sekali di iklan bola Gudang Garam International.
Contoh jelek lain adalah dalam promo berkaitan dengan sport/bola. Coba bandingkan clip iklan nike tentang bola dengan clip iklan gudang garam tentang bola. Seperti bumi langit. Kalo iklan nike menggunakan pesepakbola beneran, menampilkan skil2 bola yang membuat kita berdecak kagum, kalo clip gudang garam adalah seorang model yang gagap bermain bola, kostumnya saja pakaian yang sama sekali tidak menggambarkan tentang sepakbola. Dan lebih parahnya, si model gagap main bola tadi dipajang di sepanjang jalan. Mungkin itu sedikit mengembalikan awareness masyarakat tentang Gudang garam dan menumbuhkan kembali keinginan membeli, tapi saya yakin pengaruhnya tidak lama, justru kesan 'bodoh' nya yang bakal berlangsung lebih lama.
Coba kita bayangkan misalkan saja Gudang Garam punya iklan tv yang menampilkan 'keahlian' bermain bola. Pasti kesannya adalah 'pintar' atau 'ahli', selain itu juga menghibur dan membuat audience berdecak kagum. Rasanya jauh lebih menarik mengkoneksikan keahlian membuat rokok dengan keahlian pesepakbola hebat dalam bermain bola dibandingkan setiap hari hanya disuguhi iklan membosankan tentang tuan tanah kadaluwarsa atau model ganteng yang berjumpalitan bersusah payah mencoba bermain bola. Orang yang paham bola juga pasti tahu, tidak ada kehebatan sama sekali di iklan bola Gudang Garam International.